Sabtu, 15 Oktober 2016

Kim Jong-un Peringatkan Inggris Untuk Tidak Bergabung ke AS dan Korsel


GULA77 - Diktator muda Korea Utara (Korut) Kim Jong-un, memperingatkan Inggris untuk tidak bergabung dalam latihan militer angkatan udara bersama Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel).

Korut sebut rencana manuver gabungan itu sebagai tantangan serius yang tak terampuni. Inggris telah dijadwalkan untuk bergabung dalam latihan Angkatan Udara dengan AS dan Korsel di tengah meningkatnya ketegangan antara Pyongyang dan Seoul.

Inggris berencana mengerahkan empat pesawat jet tempur Eurofighter Typhoon, pesawat tanker Voyager dan pesawat angkut C-17 Globemaster untuk latihan gabungan. Peringatan dari Kim Jong-un itu disampaikan kantor berita milik negara Korut, KCNA, melalui seorang juru bicara.

”Ini adalah tantangan serius, tak pernah diampuni untuk perdamaian dan keamanan,” tulis KCNA. “Inggris harus segera menarik keputusannya untuk ambil bagian dalam latihan militer untuk agresi,” lanjut media Pemerintah Korut itu.

Reaksi Kim Jong-un ini muncul beberapa pekan setelah Angkatan Udara Korsel mengumumkan akan menggelar latihan militer “Invincible Shield” dengan Inggris dan AS mulai 4 hingga 10 November 2016 mendatang.

Latihan militer gabungan itu sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan Seoul untuk menyerang fasilitas kepemimpinan utama Korut dan mencegat serangan udara yang masukke Korsel. Pemerintah Inggris belum berkomentar atas peringatan Kim Jong-un. Tak seperti AS, Inggris selama ini tidak terlibat langsung dalam konflik antara Korut dan Korsel.(Daily Star)


Korban Dibunuh, Begal di Medan Kian Sadis
Sonam Kapor : Artis Wanita Dibayar Lebih Murah
Ratusan Imigran Tim-Teng Terjaring Razia di Puncak

Rabu, 12 Oktober 2016

Rusia: Kami Tak Bisa Memulangkan Snowden ke AS


GULA77 - Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat (AS), Sergey Kislyak mengatakan, pihaknya tidak bisa mengakstradisi atau memulangkan Edward Snowden ke AS. Menurutnya, tidak ada landasan yang cukup kuat bagi Rusia untuk melakukan hal tersebut.

Berbicara saat menyampaikan kuliah umum di John Hopkins University School of Advanced International Studies di Washington, Kislyak menyatakan alasan lain Rusia tidak bisa melakukan itu, yakni karena AS dan Rusia tidak memiliki perjanjian ekstradisi.

"Kami tidak memiliki alasan, baik secara hukum atau moral untuk memulangkan (Snowden) kepada pemerintah AS," kata Kislyak. "Saya juga ingat, bahwa Rusia dan AS tidak memiliki kesepakatan tentang ekstradisi orang yang dicurigai melakukan kejahatan," sambung diplomat senior Rusia tersebut.

Mantan kontraktor badan intelijen AS atau NSA tersebut melarikan diri ke Rusia setelah dirinya membocorkan sejumlah dokumen penting NSA. Dia kemudian ditempatkan di sebuah lokasi rahasia oleh pemerintah Rusia. AS telah berkali-kali meminta Snowden untuk pulang dan menyerahkan diri.

Washington bahkan berjanji akan menggelar peradilan yang terbuka dan adil bagi Snowden, namun pria berkacamata tersebu selalu menolak, walaupun dia mengaku sangat merindukan keluarganya yang saat ini berada di AS.(Itar-tass)


Pulang Sekolah, ABG di Kendal Diperkosa Ayah Kandung
Ada Dalang, Aa Gatot Mengganti Seluruh Kuasa Hukumnya
Kapolri: Ada 500 WNI Yang Berhasil Lolos Gabung ISIS

Selasa, 11 Oktober 2016

Takut Dibunuh, Kim Jong-un Enggan Kunjungi Wilayah Terpencil


GULA77 - Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un sering terlihat berada di pangkalan militer dan situs-situs pengembangan nuklir. Namun, hanya sejauh itu kehadiran putra Kim Jong-il tersebut. Ia diduga tidak mau pergi jauh dari Pyongyang karena takut dibunuh.

Kim Jong-un hanya mau bepergian ke pangkalan militer, situs pengembangan nuklir, sawah, dan pabrik-pabrik tidak jauh dari ibu kota Pyongyang. Pria berusia 32 tahun itu juga hanya mau bepergian jika mendapat pengawalan dari tentara dan konvoi kendaraan militer.

Petinggi Partai Pekerja Korut tersebut diyakini takut mengunjungi wilayah-wilayah terpencil di luar Pyongyang karena tidak populer di mata warga sana. “Jong-un merasa tidak aman. Ia tahu pikiran orang-orang di daerah terpencil terhadapnya sangat buruk,” ujar anggota Dewan Nasional Korut, Ha Tae-keung.


Ketakutan itu diduga menjadi alasan Jong-un tidak mengunjungi tempat kelahiran neneknya di Hoeryong setelah dilanda musibah banjir bandang. Alih-alih kunjungan, Jong-un malah menyebar tentara ke wilayah tersebut dengan tujuan mengecek keadaan warga.

Hoeryong terletak di sepanjang aliran Sungai Tumen yang membelah perbatasan Korut dengan China. Wilayah tersebut dikenal ‘berbahaya’ bagi para politikus dan sang diktator. Jong-un juga diketahui tidak pernah mengunjungi kawasan industri Chongjin yang merupakan kota terbesar ketiga di Korut.(Daily Mail)


Sembilan ‘Pengganjal” Kartu ATM Diamankan Polisi
Angelina Jolie Bertetangga Dengan Kim Kardashian
Ombudsman Temukan Ada Pungli Pengurusan e-KTP

Minggu, 09 Oktober 2016

Antonio Guterres, Calon Sekjen PBB Pengganti Ban Ki Moon


GULA77 - Mantan Perdana Menteri Portugal, Antonio Guterres, bakal menggantikan posisi Ban Ki Moon menjadi Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-9. Pemilihan Guterres sebagai Sekjen PBB awal tahun depan sudah disepakati 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB, Kamis lalu.

Majelis Umum PBB akan bertemu pekan depan untuk mengesahkan kepemimpinannya. "Setelah melewati enam kali jajak pendapat, kami memiliki kandidat (sekretaris Jenderal) favorit yakni Antonio Guterres. Kami akan lakukan voting formal besok pukul 10.00 dan semoga bisa mendapat suara aklamasi," ujar Duta Besar Rusia untuk PBB Vitaly Churkin.

DK PBB telah mengadakan jajak pendapat informal secara rahasia sejak Juli lalu. Anggota voting punya tiga pilihan, mendukung, tidak mendukung atau tidak memilih. Guterres sendiri didukung 13 anggota DK PBB. Dua anggota lainnya mengambil pilihan untuk tidak memilih.

Samantha Power, Dubes Amerika Serikat untuk PBB, menyebutkan, kandidat yang memiliki pengalaman, visi dan misi yang kuat yang bisa terpilih. Dan Guterres diharapkan mampu menangani ancaman-ancaman dunia serta membuat kinerja PBB semakin baik lagi. Dari laporan yang ada, satu dari lima negara pemegang hak veto memutuskan tidak memilih dalam pencalonan Guterres.

Dewan Keamanan akan mengadopsi sebuah resolusi yang merekomendasikan kepada Majelis Umum agar secara resmi menunjuk Guterres sebagai Sekjen untuk lima tahun ke depan terhitung 1 Januari 2017. Resolusi itu pun membutuhkan setidaknya sembilan suara pendukung tanpa veto untuk bisa diadopsi.

"Kami berharap bisa mencapai suara aklamasi," kata Churkin. Dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB April lalu, Guterres sempat berbagi cerita akan pengalaman menjadi Kepala Badan Pengungsi PBB selama 10 tahun. Pria 67 tahun tersebut mengungkapkan hal paling mengerikan adalah saat tahu tidak ada solusi kemanusiaan bagi para pengungsi.

Guterres juga menggambarkan bahwa Sekjen PBB haruslah berprilaku rendah hati tanpa kesombongan dan tanpa mendikte. Pemimpin PBB haruslah sebagai sosok penyambung perdamaian. Pria ini menjabat sebagai PM Portugal dari 1995 hingga 2002.

Dia kemudian menjadi Kepala Badan Pengungsi PBB dari 2005 hingga 2015. Sekitar 13 orang sebelumnya dinominasikan sebagai kandidat pengganti Ban Ki-Moon. Namun, tiga kandidat sudah ditarik keluar sebelum jajak pendapat informal berlangsung. Tujuh dari 13 kandidat tersebut wanita.(Reuters)


Perusahaan Tempe Asal AS, “Smiling Hara Tempeh”
Dilarang Berpolitik, Maia Digantikan Sophia Latjuba
Hidupi Dua Anak, Wanita ini Jual Ginjal Rp200 Juta

Jumat, 07 Oktober 2016

Rodrigo Duterte : Obama..,Saya Bukan Pelayanmu!


GULA77 - Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengeluarkan peringatan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) untuk menilai negaranya sendiri atau berisiko akan kehilangan Filipina sebagai sekutu. Duterte juga menegaskan bahwa dia bukan pelayan AS maupun Obama.

Peringatan dari Presiden Duterte ini muncul dalam pidatonya di Davao pada Jumat 7 Oktober malam tadi. Presiden berjuluk “The Punisher” atau “Penghukum” itu bahkan menantang Obama menggulingkan atau bahkan membunuhnya melalui agen CIA.

Presiden menyebut nama Obama empat kali dalam sambutannya saat dia mengulangi sebanyak dua kali bahwa latihan perang tahunan AS dan Filipina pada tahun ini akan menjadi yang terakhir. Duterte tegaskan, latihan perang gabungan itu bukan bagian dari Enhanced Defense Cooperation Agreement (EDCA) atau Perjanjian Kerjasama Pertahanan.

”Nilai diri sendiri, karena jika Anda tidak, Anda akan kehilangan Filipina,” kata Duterte memperingatkan Obama.”Saya bukan pelayanmu!,” katanya lagi. Duterte masih kesal dengan AS, Uni Eropa, dan kelompok HAM yang terus mengkritik perang melawan narkoba di Filipina.

Perang melawan kejahatan yang dikobarkan Duterte itu telah menewaskan ribuan orang, baik pecandu maupun gembong narkoba. ”AS, Uni Eropa, (kelompok) hak asasi manusia, cara mereka berbicara, mereka menegur (saya) seolah-olah saya dianggap mereka  anak,” kata Duterte.

”Saya bukan pelayanmu. Jangan lakukan itu pada saya ketika Anda berbicara dengan saya, Obama, kelompok hak asasi manusia dan Uni Eropa, jika Anda tidak bodoh, saya ini Presiden Republik Filipina,” imbuh Duterte. ”Saya bukan pelayanmu.

Jangan lakukan itu pada saya ketika Anda berbicara dengan saya, Obama, kelompok hak asasi manusia dan Uni Eropa, jika Anda tidak bodoh, saya ini Presiden Republik Filipina,” imbuh Duterte.(Inquirer)

Rabu, 05 Oktober 2016

Pejabat Bagian Pasok Medis Korut Membelot


GULA77 - Kantor berita Korea Selatan (Korsel), Yonhap, menyatakan bahwa seorang pejabat kedutaan Korea Utara (Korut) di Beijing telah membelot. Sementara laporan terpisah menyatakan dua staf kedutaan Korut telah meminta suaka kepada misi diplomatik Jepang di ibukota China.

Mengutip sumber anonim yang akrab dengan urusan Pyongyang, Yonhap menyatakan, pejabat Korut yang ditempatkan di Beijing mempunyai hubungan dengan Kementerian Kesehatan Korut. Ia dan keluarganya telah menghilang pada akhir September lalu.

Sumber itu mengatakan pejabat tersebut bertanggung jawab untuk memberikan pasokan medis untuk klinik di Pyongyang yang melayani pemimpin Korut Kim Jong-un dan keluarganya. Terkait hal ini, Kementerian Unifikasi Korsel mengatakan belum bisa mengkonfirmasi kebenaran laporan itu.

Dalam laporan terpisah, harian Korsel JoongAng Ilbo mengatakan, dua staf senior Kedutaan Korut di Beijing telah meminta suaka kepada Jepang. Surat kabar itu mengutip sumber anonim yang mengatakan dua pejabat itu bukanlah diplomat, tetapi mempunyai keterkaitan dengan kantor pemerintahan Korut.

Namun kabar ini dibantah oleh juru bicara pemerintah Jepang Yoshihide Suga. Ia menyatakan tidak ada pendekatan apapun yang telah dilakukan kepada misi diplomatik Jepang.

"Tidak ada kebenaran dalam laporan yang menyatakan pencari suaka Korut menghubungi Kedutaan Besar Jepang, dan kita tidak mengetahui situasi yang melibatkan warga Korut yang berharap bisa membelot ke Jepang," kata Suga.

Korut telah diguncang oleh sejumlah pembelotan tingkat tinggi. Beberapa bulan lalu wakil duta besarnya untuk Inggris telah melarikan diri ke Korsel. Sedangkan baru-baru ini, seorang tentara Korut membelot ke Korsel setelah melintasi zona demiliterisasi.(The Guardian)


Pemutar Film Porno di Videotron Ternyata Ahli ITE
Joe Taslim Ingin Main Film Komedi Indonesia
King Cobra 6 Meter Resahkan Warga Pangandaran

Senin, 03 Oktober 2016

Tiga Jemaah RI Tertahan di Bandara, Bawa Uang Rp2 Miliar


GULA77 - Tiga jemaah haji Indonesia yang tergabung dalam Kloter 39 Embarkasi Surabaya (SUB 39) tertahan di Bandara Prince Mohammad bin Abdulaziz, Madinah. Ketiganya tertahan di bandara karena terkait kepemilikan uang sekitar Rp2 miliar dalam mata uang dolar AS dan euro.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi, Agus Maftuh Abegebriel, mengatakan, kejadian tersebut bermula saat dua jemaah haji menjalani pemeriksaan x-ray Gate Zero di Bandara Madinah, pada Senin 3 Oktober 2016 pukul 11.30 waktu Arab Saudi.

Dua jemaah itu adalah Sri Wahyuni Rahayu dan Rochmat Kanapi Podo. Sri Wahyuni beralamat di Tebaloan RT 03/01 Duduksampeyan Gresik, Jawa Timur, sedangkan Rochmat beralamat di Dusun Betiring RT 03/01 Banjarsari, Cerme, Gresik. Menurut Maftuh, saat pemeriksaan x-ray Gate Zero Bandara Madinah,

Rochmat ditahan petugas Imigrasi, karena diduga membawa uang yang sangat banyak. Jemaah tersebut selanjutnya dibawa ke ruang kantor polisi bandara untuk dimintai keterangan. "Setelah di-BAP (Berita Acara Pemeriksaan), uang tersebut adalah milik Ansharul Adhim Abdullah," kata Maftuh dalam keterangannya hari ini.

Ansharul Adhim Abdullah (47) adalah suami Sri Wahyuni yang beralamat di Tebaloan RT 03/01 Duduksampeyan Gresik, Jawa Timur. Selanjutnya, Sri Wahyuni juga ditahan ketika melewati pemeriksaan x-ray yang sama, karena kedapatan membawa uang yang disembunyikan dalam pakaian dalam.

Awalnya, Sri Wahyuni  tidak mengaku, namun setelah diperiksa secara paksa, ternyata juga terdapat sejumlah uang yang cukup banyak. "Jika ditotal, uang yang dibawa Rochmat dan Sri Wahyuni sekitar Rp2 miliar," tutur Maftuh. Ketiga jemaah tersebut, Maftuh melanjutkan, selanjutnya di-BAP dan hanya boleh didampingi seorang petugas Daerah Kerja Airport Jeddah-Madinah, Ahmad Mukarom.

Uang dalam mata uang dolar AS dan euro itu hingga saat ini masih dalam proses penghitungan polisi Bandara Madinah. Ketua Kloter SUB 39, Naryanto (45) mengaku kaget saat mendapat laporan dari ketua rombongan bahwa ada jemaahnya ditahan polisi, karena membawa uang dalam jumlah cukup banyak.

Sebab, kejadian itu baru diketahuinya saat berada di Bandara Madinah. "Ketua rombongan juga tidak mengetahui soal uang itu saat jemaah masih di hotel Madinah," kata Naryanto di Bandara Madinah. Namun, dia berharap, jemaahnya dapat berangkat bersama-sama dalam rombongannya ke Tanah Air.

Sementara itu, pengurusan uang tersebut dapat diwakili pihak-pihak yang dapat membantunya. "Kasihan keluarganya juga sudah menunggu," ujarnya. Namun, pesawat yang membawa rombongan jemaah dalam Kloter SUB 39 itu akhirnya diterbangkan ke Tanah Air, pada pukul 14.49 waktu Saudi, tanpa tiga jemaah tersebut.(viva)

Minggu, 02 Oktober 2016

Polisi Jepang Buru Perawat Yang Diduga Meracuni 48 Manula di Rumah Sakit


GULA77 - Polisi di Jepang saat ini tengah memburu pelaku pembunuhan berantai yang diduga telah menewaskan 48 pasien lanjut usia (manula). Pelaku disebut melancarkan aksinya dengan cara meracuni cairan infus para korbannya.

Kecurigaan polisi mulai muncul ketika hasil autopsi terhadap dua pasien lanjut usia di Rumah Sakit Oguchi, Kota Yokohama, menunjukkan bahwa keduanya meninggal karena diracun. Sozo Nishikawa dan Nobuo Yamaki meninggal usai keduanya menerima pasokan cairan infus.

Dilaporkan, keduanya meninggal pada 18 dan 20 September. Japan Times mewartakan, penyidik menemukan 10 kantung cairan infus tidak terpakai dengan lubang kecil  di bagian karet penguncinya.

Kantung-kantung infus itu ditemukan di lantai empat rumah sakit tersebut, lantai di mana kedua pasien lanjut usia itu meninggal. Polisi saat ini menduga pelaku merupakan orang dalam rumah sakit yang memiliki pengetahuan di dunia medis.

Penyidik juga menginvestigasi kematian dari 46 pasien lanjut usia lainnya yang dikabarkan meninggal di lantai empat rumah sakit itu semenjak Juli 2016. Sozo Nishikawa dan Nobuo Yamaki disebut meninggal dunia ketika rumah sakit dalam keadaan kekurangan staf yang disebabkan libur nasional di Jepang.(Independent)