Jumat, 30 September 2016

Polisi Italia Menemukan 2 Lukisan Van Gogh di Rumah Mafia Narkoba


GULA77 -  Polisi Italia menyelamatkan dua lukisan Vincent van Gogh yang dicuri dari museum di Amsterdam pada akhir 2002. Lukisan yang dicuri bernilai seni tinggi, masing-masing berjudul View of the Sea at Scheveningen, dilukis pada 1882 dan Congregation Leaving the Reformed Church in Nuenen, dilukis pada 1884.

Kedua lukisan baru-baru ini ditemukan di satu rumah penyelundup narkoba internasional yang berbasis di Castellammare, Stabia dekat Naples. "Ketika kami menemukan itu, kami tidak percaya dengan apa yang kami lihat," kata seorang polisi yang tidak disebutkan namanya.

Meskipun belum diumumkan secara resmi, namun dilaporkan bahwa lukisan tersebut selama ini disimpan oleh mafia Camorra, sindikat kriminal terkenal di Italia. Menurut laporan media lokal, keaslian lukisan telah dibenarkan oleh seorang ahli dari Museum Van Gogh di Amsterdam.


Museum Van Gogh di Amsterdam mengatakan karya-karya itu diambil oleh para pencuri dengan menggunakan tangga dan palu godam untuk masuk ke museum pada 6-7 Desember 2002. Pencuri dua lukisan itu telah ditangkap pada 2004, namun dua lukisan tersebut masih menjadi misteri hingga ditemukan polisi Italia baru-baru ini.

FBI bahkan memasukan pencurian itu ke dalam 10 kejahatan terhadap barang seni yang menyebutkan harganya mencapai US$ 30 juta atau Rp 391,2 miliar. Dalam pengerjaannya, Van Gogh menjelaskan bahwa View of the Sea at Scheveningen menggambarkan langit berawan, badai laut dan petir, dan dicat pada tahun 1882 ketika ia tinggal di Den Haag.

Sementara Congregation Leaving the Reformed Church in Nuenen, dilukis untuk ibunya dan ayahnya yang merupakan pendeta di gereja pada 1882. Vincent Van Gogh (1853-1890) dianggap sebagai seniman Belanda terbesar setelah Rembrandt.

Dia menelurkan banyak sekali karya seni yang tak ternilai, hingga meninggal akibat bunuh diri pada 1890 di Perancis. Dario Franceschini, menteri budaya Italia, mengatakan penemuan itu luar biasa dan memuji kesigapan polisi dalam menangani sindikat kejahatan.(The Guardian)


Dimas Kanjeng Bayar Eksekutor Rp 320 Juta
Cocok Sama Syahrini Karena Sesama Penyanyi
Gaji TNI Kurang, Jadi Korban Dimas Kanjeng

Rabu, 28 September 2016

Cegah Korupsi, Korsel Berlakukan Larangan Memberi Hadiah


GULA77 - Pemerintah Korea Selatan segera memberlakukan aturan ketat. Melalui aturan baru, pemerintah Korea Selatan menyasar korupsi di tingkat bawah.

Berdasarkan aturan baru ini, seluruh PNS di Korea Selatan yang mencapai jutaan orang dilarang memberikan hadiah, baik berupa barang atau makanan.

Peraturan baru ini juga melarang orangtua memberikan hadiah kepada guru. Apalagi jika pemberian itu dengan harapan agar anak mereka mendapat nilai bagus di sekolah.


Menurut pemerintah Korsel, peraturan ketat ini diberlakukan karena praktik di tingkat bawah sering tak tersentuh oleh undang-undang pemberantasan korupsi karena sulitnya pembuktian.

"Peraturan baru ini agak berbeda dengan peraturan lama. Ini mencakup berbagai kegiatan keliru yang lebih luas dan memberikan hukuman lebih berat pada para pelanggar," ujar Ketua Parlemen Nasional Chung Sye-Kyun.

Pemerintah memberikan batasan berapa nilai hadiah yang mereka larang, yaitu jika hadiah tersebut mencapai nilai 50.000 won, atau sekitar Rp600 ribu.(BBC)


Rumah Produksi Ekstasi Digerebek BNN
Tak Mau Kalah, Madonna Unggah Foto Bugil 
Sopir di Bali Demo Tolak Taksi Online

Selasa, 27 September 2016

James Bondnya Jerman Diadili Atas Penggelapan Pajak


GULA77 - Seorang mantan mata-mata Jerman diadili atas tuduhan penggelapan pajak. Werner Mauss yang dijuluki sebagai "German James Bond" dituduh menyembunyikan dana lebih dari US$17 juta (Rp221 miliar) di rekening luar negeri.

Tetapi ia membantah bersalah dan mengatakan rekening tersebut dibuat oleh badan-badan intelijen untuk membiayai operasi rahasia.

Pelaku berusia 76 tahun ini melalui situsnya mengaku bahwa ketika bertugas sebagai mata-mata, ia pernah menghentikan upaya kelompok mafia yang berupaya meracuni Paus Benediktus dan membantu membebaskan sandera yang ditawan oleh pemberontak Kolombia.

Mauss juga mengklaim telah  menghancurkan lebih dari 100 kelompok kriminal. Saat ini ia terkena tuduhan pengemplangan pajak ke rekening di luar negeri, termasuk di Bahama. Pada saat persidangan,

Mauss menolak membuat pernyataan. Pihak pengacara menilai ia belum bisa memberi pernyataan lantaran terikat dengan perjanjian kerahasiaan terkait profesinya sebagai mata-mata. Atas alasan profesi, Mauss diketahui memiliki 30 nama alias atau samaran.

Pengadilan di Bochum, negara bagian North Rhine Westphalia, Jerman, mendakwanya dengan empat nama yakni Werner Mauss, Dieter Koch, Claus Moellner dan Richard Nelson. Jika terbukti bersalah, ia akan dijatuhi hukuman 10 tahun penjara.(BBC)

Minggu, 25 September 2016

Kepolisian Mount Vernon Merilis Nama Pelaku Penembakan di Mal Cascade


GULA77 - Kepolisian Mount Vernon merilis nama pelaku penembakan di pusat perbelanjaan Cascade, di Washington DC. Ia bernama Arcan Cetin (20). Penangkapan Cetin, warga Oak Harbor yang dekat dengan lokasi penembakan, dilakukan pada Sabtu, 24 September 2016, pukul 18.30 waktu setempat.

Menurut Polisi Mount Vernon, Letnan Chris Cammock, senjata yang digunakan Cetin ditemukan di lokasi penembakan. "Saat ditangkap, ia (Cetin) terlihat seperti zombie. Matanya kosong, geraknya lamban. Ia tak berusaha kabur dari petugas," kata Cammock.

Ia mengatakan bahwa penangkapan pria keturunan Turki itu berdasarkan informasi dari masyarakat.
Meski begitu, sejauh ini pihak keamanan mengatakan belum melihat ada motif terorisme.
Sebagai informasi, Cetin pernah ditahan pada Juli 2015 atas tuduhan kekerasan.

Ia juga pernah dimasukkan ke konseling kesehatan mental pada 2016. "Ia berimigrasi dari Turki dan mendapat status warga negara permanen secara legal dari AS. Kami akan mengonfirmasi pemerintah federal terkait isu imigrasinya," ungkap Cammock.

Insiden penembakan terjadi pada Jumat, 23 September 2016, di pusat perbelanjaan Macy's yang terletak di dalam Mal Cascade, Kota Burlington, sekitar 105 kilometer dari Seattle, Washington DC. Empat perempuan tewas di dalam pusat perbelanjaan, sedangkan seorang pria meninggal dunia setelah dibawa ke rumah sakit.(ABCNews)


Remaja Putri 16 Tahun Diculik, Minta Tebusan Rp100 Juta
Rumah Leonardo DiCaprio di Malibu Dijual Rp 221 Miliar
Risma Tidak Menjamin Surabaya Bebas Banjir

Sabtu, 24 September 2016

Mengganggu Kenyamanan Penumpang, Easyjet Menendang Keluar Wanita ini


GULA77 - Seorang wanita dikabarkan telah "ditendang" dari penerbangan Barcelona ke Liverpool setelah menghujat ibunya sendiri. Ia juga bersumpah serapah kepada penumpang lain yang menaiki pesawat easyJet.

Permasalahan telah muncul sejak pesawat easyJet lepas landas dari bandara El Prat Barcelona, Spanyol, menuju bandara John Lennon di Liverpool, Inggris.

Menurut Liverpool Echo, dua penumpang perempuan ditendang dari penerbangan karena perilakunya dianggap menggangu penumpang lain. "Wanita itu mulai bersumpah serapah dan bahasanya sangat mengerikan. Dia mulai naik dan turun menimbulkan gangguan bagi awak kabin.

Lalu dia mulai mengeluarkan kata-kata kasar kepada ibunya dan orang lain," ujar seorang penumpang yang menyaksikan kejadian itu.

Kru pesawat kemudian membuat keputusan yang tepat untuk menendangnya keluar dan kami semua benar-benar setuju dengan keputusan tersebut," katanya lagi sembari menambahkan sang ibu kemudian ikut turun secara sukarela.

Dalam sebuah pernyataan, easyJet kemudian meminta maaf kepada pelanggan atas keterlambatan penerbangan akibat kejadian tersebut.(Daily Mail)


ABG Mabuk Miras Diamankan Satpol PP di Padang
KDRT Dibalik Penyebab Utama Gugatan Cerai Jolie
Krishna Murti Dicopot dari Wakapolda Lampung



Rabu, 21 September 2016

Prancis Akan Berlakukan Pelarangan Bahan Plastik Sebagai Alat Makan


GULA77 - Pemerintah Prancis menyetujui undang-undang baru yang melarang penggunaan bahan plastik dalam perangkat makan, termasuk gelas, sendok, garpu, dan piring. Ini satu langkah maju setelah pada Juli lalu, pemerintah Prancis juga melarang penggunaan tas plastik. UU tersebut akan diberlakukan mulai tahun 2020.

Pemberlakuan ini adalah bagian dari Transisi Energi untuk Kehidupan Ramah Lingkungan, sebuah program ambisius yang bertujuan untuk membuat Prancis memberikan  kontribusi efektif untuk mengatasi perubahan iklim.

Meski banyak organisasi ekologi mendukung pelarangan itu, namun sebagian lain mengatakan pelarangan itu melanggar aturan Uni Eropa mengenai pergerakan bebas barang. Pack2Go Europe, sebuah organisasi yang mewakili pabrik pengemasan di Uni Eropa, mengatakan mereka akan melakukan perlawanan pada hukum tersebut.

Organisasi  yang berbasis di Brussels tersebut juga berharap, keputusan Prancis tak akan diikuti oleh anggota Uni Eropa lainnya. "Kami mendesak Komisi Eropa untuk melakukan hal yang benar dan melakukan legal action melawan Prancis yang telah melanggar hukum Eropa," ujar Sekretaris Jenderal Pack2Go Europe Eamonn Bates.

Organisasi ini bahkan mengancam, jika Komisi Eropa tak melakukan tindakan apa pun pada Prancis, maka mereka yang akan bertindak. Bates menegaskan, hingga saat ini belum ada bukti yang menegaskan, material yang bersumber dari bahan biologis lebih ramah lingkungan. Menurutnya, pelarangan ini  malah sangat mungkin membuat banyak orang menjadi salah memahami soal tingkat penguraian.

"Pelarangan ini akan dipahami konsumen dengan mengartikan, baiklah, tak ada masalah untuk meninggalkan sampah plastik setelah digunakan, karena sangat mudah menguraikan limbah bio-degradable dalam lingkungan. Itu omong kosong! Itu bahkan bisa membuat masalah menjadi semakin buruk," ujarnya menegaskan.(Independent)


Kapolresta Medan Siap Mengamankan Masyarakat
Marion Cotillard Diduga Orang Ketiga
Bawa 17 Napi Mandi Air Panas dan Karaoke



Senin, 19 September 2016

Tersangka Bom New York Ditangkap Setelah Baku Tembak Dengan Polisi


GULA77 - Tersangka utama peledakan bom yang melukai 29 orang di Chelsea, Manhattan, New York, Ahmad Khan Rahami, 28, ditangkap setelah perburuan dramatis dijalankan badan-badan penegak hukum Amerika Serikat (AS). Rahami ditangkap usai terlibat baku tembak dengan aparat keamanan AS. Rahami yang jadi tersangka utama dalam ledakan bom di Manhattan, New York, Sabtu pekan lalu merupakan warga AS kelahiran Afghanistan.

Mengutip sumber polisi, Rahami terluka saat ditangkap. Sebelumnya, pada hari Senin, FBI mengeluarkan poster bergambar Rahami dengan status buron. Dalam poster itu, FBI memperingatkan bahwa sosok Rahami “bersenjata dan berbahaya”. Dalam baku tembak dengan Rahami, satu petugas polisi dilaporkan terluka.



Pihak berwenang sedang menyelidiki dugaan keterkaitan antara ledakan bom di New York dengan temuan bom pipa di New Jersey pada hari yang sama. Kapten James Sarnicki dari Departemen Kepolisian Linden, mengatakan kepada wartawan bahwa salah satu petugas mendekati tersangka, setelah petugas melihat pria itu memiliki janggut yang mirip dengan sosok pria yang ada dalam poster yang disebar FBI.

Polisi lantas memerintahkan Rahami untuk angkat tangan. Bukannya menuruti perintah polisi, pria itu justru mengeluarkan pistol. Menurut Sarnicki, Rahami menembak polisi di bagian perut tapi tidak membuat cedera karena polisi tersebut mengenakan rompi anti-peluru. ”Petugas membalas tembakan," katanya.


“Rahami melarikan diri, menembakkan senjatanya pada kendaraan yang lewat,” lanjut Sarnicki. Para polisi mengejar dan Rahami ditembak beberapa kali. Seorang saksi mata yang menyaksikan adegan baku tembak, mengaku melihat Rahami diikat tangannya oleh polisi di pinggir jalan. Pria itu kemudian ditodong senjata.(New York Times)




Selasa, 13 September 2016

Provokasi Pemberian Sanksi, Korut Ancam Hancurkan AS Dengan Nuklir


GULA77 - Rezim Korea Utara (Korut) yang dipimpin Kim Jong-un marah dan mengancam akan melenyapkan Amerika Serikat (AS) dengan serangan nuklir tanpa ampun. Serangan nuklir akan diluncurkan jika Pemerintah Barack Obama terus mengejar sanksi untuk menekan Pyongyang. Ancaman rezim Kim Jong-un dirilis hari ini (13/9/2016).

Dalam rilis itu, Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) mencatat  bahwa setiap provokasi dari AS dan sekutunya Korea Selatan (Republik Korea) akan segera menghasilkan perintah untuk Unit Artileri Hwasong Pasukan Strategis Angkatan Darat Korut untuk menembakkan roket dengan ujung hulu ledak nuklir.

"Orang-orang dari DPRK kini terbakar dengan kebencian terhadap musuh bebuyutan,” bunyi pernyataan Pemerintah DPRK yang disampaikan seorang juru bicara Komite Perdamaian Asia-Pasifik Korea di Pyongyang. “DPRK sepenuhnya siap untukmenyerang tanpa ampun kepada provokator brutal yang tertarik pada sanksi dan memusnahkan mereka hingga ke orang terakhir setiap saat,” lanjut ancaman Korut.

Korut pada pekan lalu telah menguji coba senjata nuklir untuk kelima kalinya yang memicu kecaman dari sejumlah negara. AS, Prancis dan Inggris telah menyerukan penjatuhan sanksi baru terhadap Korut. Namun, Pemerintah Kim Jong-un tidak takut dalam menghadapi tekanan internasional dan telah bersumpah untuk terus meningkatkan kekuatan nuklirnya baik dalam kualitas maupun kuantitas.

“AS dan pengikutnya membuat banyak kehebohan, menciptakan kesan bom nuklir dijatuhkan di pusat kota Washington atau Seoul. Sanksi atau provokasi atau tekanan tidak pernah dapat menurunkan posisi DPRK sebagai negara dengan senjata nuklir penuh,” imbuh pernyataan Korut.(IB Times)

JLo Jomblo, Ben Affleck Mengiriminya SMS
Fancy Bear Mengungkap Skandal Doping Atlet AS
Calon Haji Melalui Filipina Tak Akan di Hukum


Minggu, 11 September 2016

Remaja 15 Tahun Ditahan, Diduga Akan Melakukan Serangan di Paris


GULA77 - Seorang remaja berusia 15 tahun ditangkap di Paris karena dicurigai merencanakan aksi teror dengan kekerasan. Penangkapan terkait rencana teror ini merupakan yang kedua di pekan ini setelah sebelumnya tiga orang perempuan yang diduga merencanakan serangan di stasiun kereta Prancis diringkus di Bousy-Saint-Antoine di pinggiran ibu kota Prancis.

Remaja yang tidak disebutkan namanya itu telah menjadi tahanan rumah sejak Prancis mengumumkan keadaan darurat setelah serangan teroris Paris pada 13 November 2015. Tidak dijelaskan mengapa dia dikenakan hukuman tahanan rumah. Salah satu sumber mengatakan remaja itu melakukan kontak dengan militan ISIS asal Prancis Rashid Kassim.

Sumber lainnya mengatakan remaja itu ditangkap pada Sabtu, atas tuduhan merencanakan serangan teror ke Paris. Koran Prancis Le Monde melaporkan Rashid saat ini berada di Suriah dan menggunakan pesan telegram untuk memerintahkan lebih banyak serangan di Prancis. Dia juga lah yang bertanggung jawab membimbing salah satu dari tiga perempuan yang ditangkap polisi Prancis Jumat lalu.(Reuters,12/9)

Warkop DKI Dibajak, Falcon Pictures Rugi Miliaran
Jengkel, Rossi Acungkan Jari Tengah ke Espargaro
Idul Adha, Pemko Medan Minta Tempat Hiburan Tutup 


Jumat, 09 September 2016

Edan ! Italia Bolehkan Warganya Masturbasi di Depan Umum


GULA77 - Mahkamah Agung Italia membuat keputusan tidak lazim dengan mengatakan masturbasi di muka umum bukanlah suatu kejahatan selama tidak dilakukan di depan anak-anak. Stasiun televisi CNN melaporkan, Jumat (9/9), keputusan Mahkamah Agung terjadi pada kasus pria berusia 69 tahun dengan inisial PL yang ketahuan masturbasi di Kota Catania.

Pria itu dinyatakan bersalah pada Mei tahun lalu karena dia dilaporkan masturbasi di depan para mahasiswa di Universitas Catania. Dia kemudian dijatuhi hukuman penjara tiga bulan dan membayar denda USD 3.600. Namun pengacara pria itu mengajukan banding dan kasus ini ditangani oleh Mahkamah Agung sebagai pengadilan tertinggi.

Hakim dalam pengadilan itu mengatakan masturbasi di depan umum tapi tidak di hadapan anak-anak bukanlah suatu kejahatan. Peraturan yang menyatakan masturbasi boleh dilakukan di depan umum itu sudah dibuat tahun lalu. Tapi jika dilakukan di depan anak-anak maka pelaku bisa dipenjara maksimal 4,5 tahun. Akhirnya PL dinyatakan tidak bersalah dalam kasus ini. (CNN)

Dianjurkan Istirahat, Beyonce Tunda Tur Dunia
Jeremy Lin Point Guard Andalan Brooklyn Nets
Massa Tolak Reklamasi Teluk Benoa Kepung Polda Bali 


Selasa, 06 September 2016

Mendarat di Hangzhou Tanpa Karpet merah, China Bantah Telah Melecehkan Obama


GULA77 - Pemerintah China membantah telah melecehkan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama setelah media-media Barat menuduh Beijing tidak menyambut Obama dengan karpet merah saat mendarat di Hangzhou. China mengklaim pihak AS yang menolak tawaran karpet merah untuk Obama. Insiden itu terjadi pada Sabtu pekan lalu ketika pesawat Air Force One mendarat di Hanghzou, di mana Obama tiba untuk menghadiri KTT G-20.

Saat Obama keluar dari pintu pesawat, dia berhenti sejenak dan turun dari tangga alternatif yang tidak ada karpet merah. Pemandangan berbeda ketika para pemimpin dunia lain yang tiba pada hari Minggu. Mereka disambut karpet merah saat pesawat yang membawa mereka mendarat di Hangzhou. ”China memberikan tangga bergulir untuk setiap pemimpin negara yang tiba, tetapi pihak AS mengeluh bahwa seorang sopir tidak berbicara bahasa Inggris dan tidak bisa memahami instruksi keamanan dari AS,” kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri China.

“Sehingga China mengusulkan bahwa kami bisa menyediakan penerjemah untuk duduk di samping driver, tetapi pihak AS menolak usulan tersebut dan bersikeras bahwa mereka tidak membutuhkan tangga yang disediakan oleh bandara,” kata pejabat yang menolak diidentifikasi itu, yang dikutip Rabu (7/9/2016). Obama sendiri telah mengabaikan “insiden karpet merah” di bandara Hangzhou.

”Saya tidak akan melebih-lebihkan ketegangan di bandara,” katanya.”Kami juga memiliki jejak yang jauh lebih besar daripada banyak negara lain,” ujarnya. ”Kami punya banyak pesawat, banyak helikopter, banyak mobil, banyak orang. Anda tahu, jika Anda seorang negara tuan rumah, kadang-kadang mungkin merasa sedikit itu terlalu banyak,” ujar Obama.(South China Morning Post)

Daniel Craig Ditawari Untuk Kembali Jadi James Bond
Pembukaan dan Penutupan PON Habiskan Rp90 Miliar
Daerah Kumuh Disulap Jadi Kampung Tiga Dimensi





Minggu, 04 September 2016

Mahasiswa ini Hilang di Tiongkok, Ternyata Diculik Pemerintah Korut

GULA77 - Seorang mahasiswa yang dilaporkan menghilang saat sedang hiking di Tiongkok ternyata telah diculik oleh pemerintah Korea Utara. David Sneddon, mahasiswa Brigham Young, hilang tahun 2004 di Provinsi Yunnan. Polisi menduga mahasiswa yang saat itu berusia 24 tahun telah meninggal namun jasadnya tidak pernah ditemukan.
Menurut Choi Sung-yong, ketua South Korea’s Abductees’ Family Union, Sneddon masih hidup dan tinggal di Pyongyang. Di ibukota Korea Utara, Sneddon dikabarkan telah menikah dan mempunyai dua anak. Choi Sung-yong yang mendapat informasi tentang Sneddon dari salah satu sumber mengatakan, mahasiswa yang mahir berbahasa Korea dijadikan guru bahasa Inggris untuk pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengumumkan telah memulai penyelidikan untuk mencari Sneddon di Korea Utara. Korea Utara sudah berulang kali menculik warga negara asing. Pada akhir tahun lalu, koran Jepang, Tokyo Shimbun, melaporkan telah mendapatkan buku panduan cara penculikan untuk para mata-mata yang diterbitkan oleh Korea Utara.(poskota)

Sylvester Stallone 'Rambo' Dikabarkan Meninggal
Juarai MotoGP Inggris, Vinales Cetak Sejarah
Pizza Hut Membantah Pakai Bahan Kedaluwarsa


Jumat, 02 September 2016

Disebut PSK, Melania Trump Gugat Media Inggris USD150 Juta


GULA77 - Istri calon presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Melania, naik pitam. Pasalnya, ia dituduh sebagai pekerja seks di tahun 1990-an oleh sebuah koran Inggris, Daily Mail, dan blogger AS. Melania pun melayangkan tuntutan sebesar USD150 juta kepada keduanya. Daily Mail dalam sebuah pemberitaannya menyebut Melania kemungkinan telah bekerja sebagai escort paruh waktu di New York.

Ia kemudian bertemu dengan suaminya Donald Trump. Sedangkan blog Webster Tarpley menyatakan Milenia takut masa lalunya di ketahui publik. "Klaim tersebut benar-benar bohong," kata pengacara Melania, Charles Harder. "Terdakwa ini membuat beberapa pernyataan tentang Nyonya Trump yang 100% palsu dan sangat merusak reputasi pribadi dan profesional.

Tindakan tergugat begitu mengerikan, berbahaya dan berbahaya bagi Nyonya Trump yang diperkirakan menimbulkan kerugian senilai USD150 juta," tutur Harder. Dalam artikelnya, Daily Mail mengutip laporan yang diterbitkan majalah Slovenia, Suzy. Laporan itu menyatakan bahwa agen model tempat Milenia bernaung juga berfungsi sebagai agen escort atau agen perempuan panggilan.

Daily Mail juga mengutip jurnalis Slovenia Bojan Pozar yang menyebut Milenia telah berpose untuk foto bugil di New York pada tahun 1995 dan menyebut ia telah bertemu dengan Trump pada tahun yang sama, tiga tahun sebelum mereka bertemu pertama kali pada tahun 1998. Sementara blog Webster Tarpley menulis Milenia terobsesi dengan rasa nafsu seksual dari klien kaya saat masih menjadi seorang escort kelas tinggi dan menderita gangguan saraf sesak nafas.(BBC)

Elma Theana 9 tahun di padepokan Brajamusti
Rossi Jajal Swing Arm Baru di Silverstone
Warga Antre Sejak Dini Hari Demi E-KTP