Selasa, 10 Mei 2016

Mata-Mata Kuba Disambut Bak Pahlawan di Rusia


GULA77 - Rusia memberikan sambutan tidak biasa kepada lima mata-mata Kuba yang baru saja dibebaskan dari penjara Amerika Serikat. Pada Selasa, 10 Mei 2016, pemerintah negara Vladimir Putin itu menggelar karpet merah, memuji lima mata-mata itu dan menyebut mereka sebagai sebagai pahlawan. Negara juga menekankan peranan pentingnya dalam pembebasan.

"Kami bertemu sebelumnya dengan beberapa rekan Anda, dan saya sangat senang bahwa sekarang Anda mengunjungi Moskow," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov saat menyambut lima mata-mata di gedung kementerian luar negeri di pusat kota Moskow. "Kami telah secara konsisten menekan (untuk pembebasan Anda), termasuk menghubungi Amerika, dan kami sangat senang bahwa dalam partisipasi jangka panjang kami untuk pembebasan Anda ternyata berguna dan membuhkan hasil," ujar Lavrov.

Lima mata-mata dilaporkan sempat menghadiri parade militer di Lapangan Merah yang menandai ulang tahun ke-71 kekalahan Nazi Jerman oleh Uni Soviet, dan untuk memenuhi undangan kepala parlemen Rusia dan partai komunis. Kelima tahanan asal Kuba itu dihukum setelah memata-matai sekelompok warga Kuba sayap kanan di Florida. Pada saat itu para ekstremis anti-Castro mengebom hotel Kuba dan mensabotase aksi pementasan.

Mata-mata mencurigai warga Kuba yang diasingkan itu mengatur serangan pada pemerintah mereka. Presiden Kuba Raul Castro tahun lalu menamai lima mata-mata Pahlawan Republik, gelar kehormatan tertinggi pemerintah Kuba. Pemerintah Kuba sendiri di hari yang sama membebaskan pekerja bantuan Amerika Alan Gross setelah ditahan lima tahun untuk di bawah tuduhan membawa peralatan telekomunikasi yang dilarang di Kuba.

Pembebasan tahanan Kuba oleh pemerintah AS dimulai sejak Presiden Barack Obama menyerukan normalisasi hubungan. Tiga dari lima mata-mata Kuba dibebaskan pada 17 Desember 2014, dalam pertukaran untuk pria Kuba yang dipenjara hampir 20 tahun karena bekerja sama dengan Amerika memata-matai negara sendiri.

Sebelum menjadi Rusia, Uni Soviet telah dikenal sebagai pelindung utama Kuba selama Perang Dingin ketika Havana menasionalisasi perusahaan-perusahaan AS dan memberlakukan ide-ide sosialis. Bantuan ekonomi dan militer mulai menyusut setelah runtuhnya Uni Soviet pada 1991.(Channel News Asia)

Chloe Mortez Mengakui Pacaran
Raja Tanjakan China
Pecinta Kopi Indonesia



Tidak ada komentar:

Posting Komentar